inilah saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang, serta akan saya berikan untuk Indonesia


Bangsa yang kuat berawal dari masyarakat yang teguh akan pendiriannya. Masyarakat ini akan tetap ada apabila didalam lingkup keluarga, pendidikan non-formal yang membangun karakter generasi penerus  tetap diajarkan kepada mereka. Budaya saling menghormati, bahkan meminta maaf, tolong dan mengucapkan terima kasih seharusnya menjadi dasar dalam kunci penumbuhan karakter. Tumbuh dalam keluarga yang sering menjadikan tontonan sebagai tuntunan, membuat saya seolah - olah berperan menjadi aktor di kehidupan sehari - hari. Tetapi, itu hanya perasaan saya ketika sepulang sekolah dasar 10 tahun yang lalu. Sekarang, saya tumbuh sebagai anak dari ayah dan ibu, adik dari kakak, kakak dari adik bahkan mahasiswa dari sebuah universitas.

Secara biologis tentunya saya adalah seorang anak dari ayah dan ibu yang harus patuh bila mereka menuntut saya menjadi sesuatu yang mereka impikan. Tetapi pada akhirnya, mereka menyetujui pilihan yang saya buat sampai sekarang. Saya sukses karena pilihan yang saya buat serta doa orang tua yang selalu mendampingi. Menjadi adik dari seorang kakak perempuan yang penyayang, sudah cukup untuk membuat saya hormat kepadanya bahkan ketika ia menunjukkan sisi terburuknya. Lalu, mempunyai dua adik yang tumbuh berbeda dalam kemampuan akademiknya, saya sebagai kakak, mengambil tindakan untuk membuat mereka sadar akan masa depannya. Mengajarkan tentang pekerjaan rumah untuk esok hari sampai memberi peringatan untuk menjauhi pergaulan bebas. Hal demikian saya lakukan karena menjadi panutan di rumah bagi mereka saja belum cukup. Inilah saya bagi keluarga, sederhana tapi tidak mudah.

Sejak kecil, ternyata semua masyarakat sudah dimintai imbalan yang telah Negara ini berikan kepada penduduknya. Entah itu uang, jasa atau bahkan dukungan moral yang harus kita kembalikan. Tetapi, memang seharusnya sebagai penduduk dari sebuah negara, sudah sepantasnya membayar kembali apa yang kita dapat dari Indonesia. Tidak bosankah kita mendengar bahwa janganlah engkau tanya apa yang telah diberikan negara, tapi tanyalah diri kita, sudah memberi apakah untuk negara. Pernyataan berikut, sering kita dengar dalam upacara hari senin bahkan sampai pidato kepresidenan. Hal ini seharusnya membuat kita bermuhasabah dan menanyakan pada diri kita sendiri, kontribusi apa yang harus kita lakukan untuk Indonesia.

Kontribusi yang telah saya berikan terhadap Negara yaitu, mengikuti segala program kerja yang dibuat oleh pemerintah seperti wajib belajar 12 tahun. Setelahnya, saya menjadi salah satu mahasiswa dari universitas yang bergerak di bidang pertanian. Menjadi seorang mahasiswa teknologi industri pertanian ternyata memberikan andil yang cukup besar terhadap masyarakat sekitar. Membagikan informasi mengenai teknik saat panen bahkan sampai pengolahan bahan menjadi produk yang tahan lama. Menyukseskan acara kampus juga menjadi suatu hal baik untuk saya, karenanya acara tersebut dapat mempromosikan ke khalayak bahwa pertanian indonesia akan bangkit dimulai dari generasi yang perduli tentang kesejahteraan para petaninya.

Sebagai salah satu staff dari himpunan mahasiswa teknologi industri, saya berkesempatan untuk memberi edukasi mengenai segala sesuatu tentang agroindustri. Hal ini lah kontribusi yang sedang saya berikan kepada indonesia, khususnya masyarakat sekitar pedesaan. Setiap dua minggu sekali, kami dari divisi public relation himpunan mahasiswa teknologi industri pertanian, melakukan siaran radio di rri bogor. Setiap kali kami melakukan siaran, kami sering membahas mengenai produk olahan dari produk pertanian. Adanya dari siaran radio ini diharapkan menambah wawasan dari para pendengarnya, terlebih lagi warga pedesaan yang jauh dari teknologi tetapi dapat mempraktekkan apa yang mereka baru ketahui.

Bila saya berkesempatan mendapatkan Beasiswa Bazma Pertamina ini, saya ingin mengambil peran sebagai seorang konsultan agroindustri di sebuah institusi dan berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan sampai jenjang selanjutnya. Saya juga ingin berkontribusi dengan menjadi seorang ahli dibidang pertanian untuk menyelesaikan isu – isu pertanian di Indonesia sehingga Indonesia mampu mencapai kebangkitan pertanian dengan kembalinya gelar negara agraris bagi Indonesia.


Comments